Merangkum artikel jurnal menjadi keahlian penting, terutama bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti yang sering berhadapan dengan literatur ilmiah. Di tengah padatnya informasi dan keterbatasan waktu, kemampuan menyaring isi jurnal menjadi ringkasan yang padat, jelas, akurat dan mengikuti tips merangkum artikel jurnal sangat dibutuhkan. Sayangnya, tidak semua orang tahu cara merangkum jurnal dengan efisien.
Melalui artikel ini, kita akan membahas 10 tips merangkum artikel jurnal secara efektif dan cepat, agar kamu bisa memahami inti tulisan ilmiah tanpa perlu membaca keseluruhan isi secara berulang. Panduan ini cocok bagi siapa saja yang ingin meningkatkan keterampilan akademiknya dan menghemat waktu dalam proses studi atau riset.
Baca juga: 10 Contoh Skripsi Non-Pendidikan yang Bisa Jadi Referensi Menulis
1. Pahami Tujuan Ringkasan yang Akan Dibuat
Sebelum mulai menulis ringkasan, penting untuk memahami alasan mengapa jurnal tersebut dirangkum. Apakah ringkasan itu untuk tugas kuliah, sebagai bagian dari skripsi, atau hanya untuk pemahaman pribadi? Menentukan tujuan akan memengaruhi seberapa dalam kamu membaca jurnal, bagian mana yang harus disorot, dan gaya bahasa yang digunakan dalam ringkasan. Jika ringkasan ditujukan untuk presentasi, misalnya, maka fokus pada poin utama dan temuan utama. Namun jika digunakan untuk latar belakang penelitian, kamu perlu menggali lebih dalam pada aspek metode dan literatur terdahulu.
2. Bacalah Jurnal Secara Menyeluruh Terlebih Dahulu
Jangan langsung melompat ke bagian tertentu atau menyalin potongan kalimat. Sebaiknya baca seluruh isi jurnal setidaknya sekali secara utuh untuk mendapatkan gambaran umum. Langkah ini membantu kamu memahami konteks penelitian, alur logika penulisan, serta bagaimana setiap bagian saling berkaitan. Dengan begitu, ringkasan yang dihasilkan lebih menyeluruh dan tidak sepotong-potong. Bila waktu terbatas, kamu bisa mulai dengan membaca abstrak, pendahuluan, dan kesimpulan sebagai gambaran awal sebelum mendalami bagian lainnya.
3. Sorot Bagian-Bagian Penting Saat Membaca
Selama membaca, gunakan stabilo digital atau fitur komentar jika membaca secara digital, atau pulpen penanda jika versi cetak. Tandai kalimat-kalimat penting seperti:
- Tujuan penelitian
- Permasalahan yang diangkat
- Metode yang digunakan
- Hasil temuan utama
- Kesimpulan penelitian
Menyorot bagian penting akan memudahkan kamu saat menyusun ringkasan nantinya, karena tidak perlu membaca ulang dari awal. Kamu tinggal mengambil poin-poin yang sudah ditandai.
4. Fokus pada Abstrak, Pendahuluan, dan Kesimpulan
Ketiga bagian ini biasanya menjadi intisari dari seluruh isi jurnal. Abstrak memberikan ringkasan umum penelitian, pendahuluan menyampaikan latar belakang dan rumusan masalah, sedangkan kesimpulan menyampaikan hasil dan saran untuk studi lanjutan. Dengan memperhatikan bagian ini secara khusus, kamu bisa merangkum artikel jurnal dengan lebih cepat tanpa melewatkan informasi krusial. Namun, tetap periksa apakah informasi di bagian-bagian tersebut benar-benar mencerminkan isi, karena tidak semua penulis jurnal menulis abstrak secara lengkap.
5. Gunakan Kalimat Sendiri dalam Menyusun Ringkasan
Hindari menyalin langsung kalimat dari jurnal (copy-paste), kecuali saat mengutip secara langsung dan mencantumkan sumbernya. Gunakan bahasamu sendiri untuk menyampaikan kembali gagasan yang tertulis dalam jurnal. Ini akan membuat ringkasan kamu lebih orisinal, serta membantu menghindari plagiarisme yang sering menjadi masalah serius dalam dunia akademik. Merangkum bukan hanya sekadar menyingkat, tetapi juga memahami dan menuliskan ulang dengan gaya bahasa sendiri.
6. Tulis Poin-Poin Utama dalam Format Bullet atau Paragraf Pendek
Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya ringkasan disusun dalam bentuk poin-poin atau paragraf pendek yang masing-masing membahas satu ide inti. Misalnya:
- Masalah yang diangkat dalam penelitian
- Tujuan dan pertanyaan penelitian
- Metode yang digunakan
- Temuan utama
- Implikasi atau kesimpulan
Format seperti ini sangat membantu saat kamu harus menjelaskan isi jurnal kepada dosen atau teman satu kelompok, karena lebih ringkas dan langsung ke sasaran.
7. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami
Ringkasan jurnal tidak harus menggunakan istilah yang terlalu teknis, kecuali memang relevan dan tidak bisa diganti. Gunakan bahasa yang lugas, sederhana, dan tidak bertele-tele. Bayangkan kamu menjelaskan isi jurnal kepada orang lain yang belum pernah membacanya. Maka, buat ringkasan tersebut seolah-olah bisa dipahami oleh pembaca awam, tanpa kehilangan esensi ilmiahnya. Hindari kalimat panjang dan berbelit-belit. Gunakan kalimat efektif agar pembaca tidak mudah bosan.
8. Periksa dan Bandingkan dengan Jurnal Asli
Setelah selesai menulis ringkasan, baca ulang dan bandingkan kembali dengan jurnal aslinya. Pastikan bahwa semua poin penting sudah tercakup dan tidak ada informasi yang keliru atau salah interpretasi. Proses ini juga membantu kamu memastikan bahwa ringkasan tidak keluar konteks dari maksud penulis jurnal. Jangan ragu untuk merevisi bila ditemukan kekurangan atau kesalahan dalam pemahaman. Langkah ini sangat penting agar hasil ringkasan bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
9. Manfaatkan Alat Bantu Digital (Opsional)
Jika kamu ingin menghemat waktu, ada beberapa alat bantu online seperti ChatGPT, QuillBot, atau fitur ringkasan otomatis di Mendeley dan Grammarly yang bisa membantu mengidentifikasi poin penting dari teks panjang. Namun, ingat bahwa alat-alat ini hanya membantu, bukan menggantikan pemahaman manusia. Tetap lakukan pengecekan dan penyuntingan ulang agar hasilnya sesuai dengan konteks jurnal.Menggabungkan alat digital dengan kemampuan membaca kritis akan menghasilkan ringkasan yang lebih akurat dan efisien.
10. Latih Kemampuan Merangkum Secara Konsisten
Keterampilan merangkum tidak datang secara instan. Kamu perlu membiasakan diri membaca dan menyaring artikel jurnal secara rutin. Semakin sering kamu melakukannya, semakin cepat dan akurat ringkasan yang bisa kamu hasilkan.Mulailah dengan merangkum satu jurnal per minggu, lalu tingkatkan secara bertahap. Catat setiap kesalahan atau kekurangan yang kamu temui agar bisa diperbaiki di kesempatan berikutnya.Kemampuan ini sangat berguna, terutama saat menyusun kajian pustaka untuk skripsi atau tugas akhir.
Kesimpulan:
Tips merangkum artikel jurnal secara cepat dan efektif memang membutuhkan keterampilan membaca, memahami, dan menulis ulang informasi dalam format yang padat. Namun dengan memahami tips-tips di atas, kamu bisa menyusun ringkasan yang tidak hanya singkat, tapi juga kaya informasi dan mudah dipahami.
Ingat, ringkasan yang baik bukan sekadar memotong panjang teks, tapi juga menyampaikan esensi dari penelitian tersebut secara utuh. Maka dari itu, terus latih kemampuan ini, karena akan sangat berguna dalam dunia akademik maupun profesional.
Apakah Anda seorang peneliti atau akademisi yang ingin berkontribusi lebih luas pada ilmu pengetahuan? Atau mungkin Anda ingin membawa dampak nyata melalui penelitian dan pengabdian di bidang studi Anda?
Tunggu apalagi? Segera hubungi Admin Revoedu sekarang! Mulailah langkah baru Anda dalam kolaborasi ilmiah bersama kami. Jangan lupa bergabung di Komunitas Revoedu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan, peluang terbaru, serta tips dan panduan terkait dunia akademik. Kunjungi juga Web Revoedu untuk membaca artikel-artikel bermanfaat lainnya. Bersama Revoedu, capai impian akademik Anda dengan lebih mudah!