0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com

banner1 revoedu

Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Bidang Ilmu

Table of Contents

Penelitian teknologi hijau

Penelitian ditinjau dari bidang ilmu merupakan cara untuk mengklasifikasikan kegiatan riset berdasarkan ranah keilmuan yang menjadi objek kajian. Setiap bidang ilmu memiliki pendekatan, metode, dan karakteristik penelitian yang berbeda sesuai dengan logika dan tujuan keilmuan masing-masing.

Dengan memahami penelitian ditinjau dari bidang ilmu, peneliti dapat menentukan metode yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Selain itu, pengelompokan ini membantu dalam menentukan posisi keilmuan dari hasil riset yang dilakukan, apakah berada dalam rumpun eksakta, sosial-humaniora, atau terapan.

Baca Juga : Mengenal Pendekatan dalam Penelitian

Penelitian dalam Ilmu Alam (Natural Sciences)

Ilmu alam berfokus pada fenomena fisik dan biologis yang dapat diamati dan diuji secara empiris.

Penelitian ditinjau dari bidang ilmu alam biasanya dilakukan untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fenomena alam. Bidang ini mencakup fisika, kimia, biologi, astronomi, dan geologi.

Metode yang digunakan cenderung kuantitatif dan eksperimental. Hipotesis diuji melalui eksperimen terkontrol, dan hasilnya disajikan dalam bentuk angka, grafik, atau rumus.

Contoh penelitian:

  • Pengaruh sinar UV terhadap pertumbuhan mikroba.
  • Perbandingan efektivitas dua jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman.

Ilmu alam menuntut ketelitian tinggi dan replikasi hasil agar dapat dipercaya secara ilmiah.

Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Humaniora

Menjelajahi dinamika masyarakat, budaya, perilaku, dan interaksi manusia.

fokus utama adalah memahami makna, struktur sosial, dan pengalaman manusia. Contohnya adalah sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu komunikasi, hingga ilmu politik.

Metode kualitatif sangat dominan dalam penelitian ini, meskipun metode kuantitatif juga sering digunakan untuk melihat pola statistik dalam populasi.

Contoh penelitian:

  • Studi etnografi tentang budaya masyarakat adat.
  • Pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi generasi Z.

Pendekatan ini sering menekankan konteks lokal, dinamika subjektif, dan interpretasi mendalam terhadap fenomena sosial.

Penelitian dalam Ilmu Teknik dan Terapan

Mengembangkan solusi praktis berdasarkan prinsip ilmiah.

Fokusnya adalah menciptakan teknologi baru atau menyempurnakan sistem yang sudah ada, seperti dalam teknik sipil, teknik elektro, informatika, arsitektur, dan lainnya.

Metode penelitian seringkali berbasis eksperimen atau rekayasa desain (R&D), dengan orientasi pada hasil konkret yang dapat diuji fungsinya.

Contoh penelitian:

  • Rancang bangun alat pendeteksi kualitas udara otomatis.
  • Optimalisasi sistem irigasi otomatis berbasis sensor.

Bidang ini menjadi jembatan antara teori dan aplikasi nyata di masyarakat atau industri.

Penelitian dalam Ilmu Kesehatan dan Kedokteran

Bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.

Dalam ilmu kesehatan dan kedokteran, penelitian dapat bersifat klinis maupun non-klinis. Penelitiannya mencakup biomedis, farmasi, keperawatan, gizi, dan kesehatan masyarakat.

Metodenya sering berupa uji klinis, survei epidemiologis, atau studi laboratorium dengan pengawasan etika yang ketat.

Contoh:

  • Efektivitas vaksin terhadap varian virus terbaru.
  • Studi korelasi antara pola makan dan risiko diabetes.

Penelitian di bidang ini berdampak langsung terhadap kebijakan publik dan protokol medis.

Penelitian dalam Ilmu Pendidikan

Fokus pada proses belajar, pengajaran, dan pengembangan kurikulum.

lmu pendidikan bertujuan memperbaiki praktik pembelajaran dan kebijakan pendidikan. Pendekatannya bisa kualitatif (studi kasus, etnografi kelas) maupun kuantitatif (eksperimen, survei pendidikan).

Contoh penelitian:

  • Pengaruh penggunaan media digital terhadap motivasi belajar siswa.
  • Studi tindakan kelas (PTK) dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa SD.

Penting bagi peneliti pendidikan untuk menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan dan kebutuhan peserta didik.

Penelitian Interdisipliner dan Multidisipliner

Ketika satu bidang ilmu tak cukup untuk menjawab kompleksitas masalah.

Dalam konteks penelitian ditinjau dari bidang ilmu, pendekatan lintas bidang semakin populer. Penelitian interdisipliner melibatkan dua atau lebih disiplin ilmu yang saling berintegrasi, sedangkan multidisipliner menempatkan ilmu-ilmu berbeda dalam satu proyek tanpa menyatukannya.

Contoh:

  • Studi perubahan iklim (ilmu lingkungan, ekonomi, dan politik).
  • Pengembangan aplikasi kesehatan mental (informatika, psikologi, dan desain).

Interdisiplin memungkinkan inovasi lebih tinggi dan solusi yang lebih menyeluruh terhadap persoalan kontemporer.

Peran Pengetahuan Dasar dan Terapan dalam Penelitian

Tidak semua penelitian langsung menghasilkan produk; ada juga yang membangun fondasi teori.

Penelitian ditinjau dari bidang ilmu juga dapat dilihat berdasarkan orientasinya: apakah bersifat dasar (basic research) atau terapan (applied research). Penelitian dasar bertujuan memperluas pengetahuan, sedangkan penelitian terapan berfokus pada pemanfaatannya.

Contoh:

  • Penelitian dasar: Studi struktur molekul baru.
  • Penelitian terapan: Pengembangan obat dari molekul tersebut.

Keduanya saling melengkapi dalam membangun ekosistem ilmu pengetahuan yang utuh dan berkelanjutan.

Implikasi Klasifikasi Bidang Ilmu terhadap Penulisan Akademik

Pemilihan gaya penulisan, format jurnal, hingga referensi sangat bergantung pada bidang ilmu.

Ketika melakukan penelitian ditinjau dari bidang ilmu, peneliti harus menyesuaikan struktur tulisan, gaya bahasa, dan sistematika penulisan sesuai konvensi bidang masing-masing. Jurnal-jurnal di ilmu sosial mungkin lebih deskriptif, sedangkan jurnal eksakta cenderung ringkas dan fokus pada data.

Ini juga berpengaruh pada cara penyajian hasil, penggunaan istilah teknis, hingga kutipan teori yang digunakan. Kesadaran terhadap gaya ilmiah setiap bidang akan meningkatkan kualitas tulisan akademik.

Tantangan dalam Menjembatani Bidang Ilmu

Kolaborasi antar-bidang membuka peluang besar, tapi juga membawa tantangan metodologis dan konseptual.

Kolaborasi lintas bidang kini semakin dibutuhkan, terutama untuk isu-isu besar seperti perubahan iklim, pandemi, dan transformasi digital. Namun, penelitian ditinjau dari bidang ilmu yang berbeda bisa menimbulkan perbedaan paradigma, istilah, dan ekspektasi.

Untuk itu, diperlukan keterbukaan, komunikasi lintas disiplin, dan manajemen proyek yang inklusif agar riset kolaboratif bisa berhasil dan memberi dampak nyata.

Baca juga : Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

Kesimpulan

Dengan mengenali karakteristik penelitian berdasarkan bidangnya, peneliti dapat merancang riset yang lebih terarah, efektif, dan relevan. Tak hanya itu, pengetahuan ini juga menjadi dasar penting dalam menyusun proposal, memilih metode, menentukan jurnal publikasi, hingga menulis laporan akhir penelitian.

Dalam dunia yang semakin kompleks, pendekatan lintas bidang juga menjadi kunci untuk menjawab tantangan global. Maka, keterbukaan terhadap ilmu lain dan kemampuan berkolaborasi akan menjadi keahlian yang sangat berharga bagi peneliti masa kini dan masa depan.

Terakhir, apakah Anda seorang peneliti atau akademisi yang ingin berkontribusi lebih luas pada ilmu pengetahuan? Atau mungkin Anda ingin membawa dampak nyata melalui penelitian dan pengabdian di bidang studi Anda?

Tunggu apalagi? Segera hubungi Admin Revoedu sekarang! Mulailah langkah baru Anda dalam kolaborasi ilmiah bersama kami. Jangan lupa bergabung di Komunitas Revoedu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan, peluang terbaru, serta tips dan panduan terkait dunia akademik. Kunjungi juga Web Revoedu untuk membaca artikel-artikel bermanfaat lainnya. Bersama Revoedu, capai impian akademik Anda dengan lebih mudah!

0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com