Dalam dunia akademik, kemampuan mengutip jurnal secara tepat bukan hanya sekadar keterampilan teknis, melainkan juga bagian dari etika ilmiah yang sangat penting. Mengutip sumber jurnal dengan benar menunjukkan bahwa kita menghargai karya ilmiah orang lain sekaligus memperkuat argumen atau temuan dalam tulisan kita sendiri. Sayangnya, banyak mahasiswa dan peneliti pemula yang masih bingung tentang cara mengutip jurnal secara tepat sesuai dengan format penulisan yang berlaku.
Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap yang membahas secara menyeluruh cara mengutip jurnal—baik jurnal cetak maupun online, mulai dari gaya APA, MLA, hingga Chicago. Dengan memahami teknik mengutip yang benar, kamu bisa menulis karya ilmiah yang lebih kredibel dan berkualitas.
Baca juga: Apa Itu Indeks DOAJ? Panduan Lengkap untuk Jurnal Terindeks
1. Mengapa Mengutip Jurnal Itu Penting?
Mengutip jurnal tidak hanya menunjukkan bahwa kamu telah melakukan studi literatur dengan baik, tetapi juga membantu pembaca melacak kembali sumber asli dari informasi atau teori yang kamu gunakan. Dengan mengutip, kamu menjaga integritas akademik dan menghindari plagiarisme, yang bisa berdampak serius bagi karier akademikmu. Selain itu, kutipan juga dapat meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap validitas tulisan yang kamu buat.
2. Jenis-Jenis Gaya Sitasi yang Umum Digunakan
Sebelum memulai kutipan, kamu perlu mengetahui gaya sitasi yang digunakan dalam bidang keilmuanmu. Setiap disiplin ilmu memiliki gaya penulisan sitasi yang berbeda. Di bawah ini adalah beberapa gaya yang paling sering dipakai:
a. APA (American Psychological Association)
Gaya APA lazim digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial. APA fokus pada tahun terbit sebagai elemen penting dalam kutipan.
Contoh kutipan dalam teks:
(Supriyanto, 2020)
Contoh daftar pustaka:
Supriyanto, A. (2020). Strategi Inovasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Ilmu.
b. MLA (Modern Language Association)
Gaya ini banyak digunakan dalam studi bahasa dan humaniora. MLA lebih menekankan pada nama penulis dan nomor halaman.
Contoh kutipan dalam teks:
(Supriyanto 45)
Contoh daftar pustaka:
Supriyanto, Andi. Strategi Inovasi Pendidikan. Pustaka Ilmu, 2020.
c. Chicago Style
Gaya ini fleksibel dan digunakan dalam sejarah atau bidang lain yang membutuhkan catatan kaki.
Contoh kutipan catatan kaki:
- Andi Supriyanto, Strategi Inovasi Pendidikan (Jakarta: Pustaka Ilmu, 2020), 45.
Contoh daftar pustaka:
Supriyanto, Andi. Strategi Inovasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Ilmu, 2020.
3. Cara Mengutip Jurnal Cetak
Meskipun jurnal digital semakin populer, jurnal dalam bentuk cetak masih banyak digunakan, terutama di perpustakaan kampus.
Untuk mengutip jurnal cetak, kamu perlu mencantumkan beberapa elemen seperti nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Berikut format umumnya:
Format APA:
Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.
Contoh:
Rahmawati, D. (2019). Analisis Peran Media dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Modern, 5(2), 34–45.
4. Cara Mengutip Jurnal Online
Banyak jurnal ilmiah sekarang tersedia secara daring. Format pengutipannya hampir sama, tapi ditambah dengan tautan DOI atau URL.
Format APA:
Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.https://doi.org/xxxxx
Contoh:
Suryanto, B. (2021). Teknologi Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Inovasi Teknologi, 7(1), 12–24.https://doi.org/10.1234/jit.2021.00701
Pastikan kamu menggunakan DOI (Digital Object Identifier) jika tersedia karena lebih stabil dibanding URL biasa.
5. Cara Mengutip dari Google Scholar
Google Scholar adalah alat yang sangat membantu untuk mencari kutipan dalam berbagai gaya.
Setelah menemukan jurnal yang ingin dikutip, klik ikon tanda kutip (“) di bawah judul artikel. Google Scholar akan menampilkan kutipan dalam berbagai format (APA, MLA, Chicago). Namun, tetap pastikan kutipannya sudah sesuai karena kadang ada kesalahan kecil, terutama pada kapitalisasi dan format huruf miring.
6. Tools Otomatis untuk Membantu Pengutipan
Mengutip jurnal tidak selalu harus dilakukan secara manual. Banyak alat bantu yang bisa mempercepat proses ini.
Beberapa tools populer antara lain:
- Mendeley. Bisa digunakan untuk menyimpan referensi, membuat kutipan otomatis, dan menyisipkan bibliografi dalam Word.
- Zotero. Open-source, mudah digunakan untuk mengatur pustaka digital dan membuat daftar pustaka otomatis.
- CiteThisForMe. Alat daring yang cepat dan mudah digunakan.
- EndNote. Cocok untuk peneliti profesional dan terintegrasi dengan berbagai jurnal.
Dengan bantuan tools ini, kamu bisa lebih fokus pada isi tulisan tanpa harus stres soal teknis kutipan.
7. Perbedaan Mengutip Langsung dan Tidak Langsung
Mengetahui perbedaan antara kutipan langsung dan tidak langsung sangat penting agar tulisanmu tidak terkesan copy-paste.
- Kutipan langsung adalah pengambilan kalimat persis seperti di sumber asli. Harus ditulis dalam tanda kutip.Contoh:
“Pembelajaran berbasis teknologi telah menjadi kebutuhan utama di era digital” (Suryanto, 2021, hlm. 15). - Kutipan tidak langsung adalah hasil parafrase atau ringkasan dari ide penulis lain.Contoh:
Suryanto (2021) menyebutkan bahwa teknologi saat ini merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran modern.
Parafrase yang baik tetap harus mencantumkan sumber agar tidak dianggap menjiplak.
8. Kesalahan Umum dalam Mengutip Jurnal
Meskipun tampak sederhana, banyak kesalahan umum terjadi saat mengutip.
Beberapa di antaranya:
- Tidak mencantumkan tahun terbit
- Salah menulis nama penulis
- Format tidak konsisten
- Tidak menambahkan DOI atau URL
- Menyalin kutipan tanpa memahami isinya
Untuk menghindari kesalahan tersebut, selalu periksa ulang daftar pustaka dan kutipan sebelum mengirimkan karya ilmiah.
9. Tips Agar Kutipan Mendukung Tulisan Ilmiah
Mengutip jurnal bukan hanya soal teknis, tetapi juga strategi untuk memperkuat argumen dalam karya ilmiah.
Beberapa tips berikut bisa kamu terapkan:
- Kutip sumber yang relevan dan terbaru
- Jangan terlalu banyak mengutip, prioritaskan kualitas
- Gunakan kutipan untuk mendukung, bukan menggantikan pendapat sendiri
- Sesuaikan gaya kutipan dengan pedoman kampus atau jurnal tujuan
- Cek plagiarisme untuk memastikan orisinalitas
Dengan strategi ini, kutipanmu akan memberikan nilai tambah dalam tulisan, bukan sekadar formalitas.
10. Contoh Daftar Pustaka Lengkap dari Beberapa Gaya
Agar lebih jelas, berikut contoh penulisan daftar pustaka untuk jurnal yang sama dalam berbagai gaya:
Jurnal yang dikutip:
Penulis: Andi Supriyanto
Judul artikel: Strategi Inovasi Pendidikan
Nama jurnal: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Tahun: 2020
Volume: 5
Nomor: 1
Halaman: 22–35
DOI:https://doi.org/10.1234/jip.2020.00501
APA Style:
Supriyanto, A. (2020). Strategi Inovasi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 5(1), 22–35.https://doi.org/10.1234/jip.2020.00501
MLA Style:
Supriyanto, Andi. “Strategi Inovasi Pendidikan.” Jurnal Ilmiah Pendidikan, vol. 5, no. 1, 2020, pp. 22–35.https://doi.org/10.1234/jip.2020.00501
Chicago Style:
Supriyanto, Andi. “Strategi Inovasi Pendidikan.” Jurnal Ilmiah Pendidikan 5, no. 1 (2020): 22–35.https://doi.org/10.1234/jip.2020.00501
Kesimpulan
Mengutip jurnal secara benar adalah fondasi dari sebuah karya ilmiah yang kredibel. Baik mahasiswa maupun peneliti harus memahami format dan aturan pengutipan sesuai standar akademik. Artikel ini telah membahas secara lengkap mulai dari alasan pentingnya kutipan, jenis gaya sitasi, cara mengutip jurnal cetak maupun online, penggunaan alat bantu, hingga cara mengutip jurnal agar kutipan benar-benar mendukung argumen yang disampaikan.
Dengan mengikuti panduan ini, kamu tidak hanya akan menghindari plagiarisme, tetapi juga mampu menghasilkan tulisan ilmiah yang profesional, terpercaya, dan berkualitas tinggi. Jadi, jangan anggap remeh kutipan—karena detail kecil ini bisa membuat tulisanmu lebih dihargai dalam dunia akademik.
Apakah Anda seorang peneliti atau akademisi yang ingin berkontribusi lebih luas pada ilmu pengetahuan? Atau mungkin Anda ingin membawa dampak nyata melalui penelitian dan pengabdian di bidang studi Anda?
Tunggu apalagi? Segera hubungi Admin Revoedu sekarang! Mulailah langkah baru Anda dalam kolaborasi ilmiah bersama kami. Jangan lupa bergabung di Komunitas Revoedu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan, peluang terbaru, serta tips dan panduan terkait dunia akademik. Kunjungi juga Web Revoedu untuk membaca artikel-artikel bermanfaat lainnya. Bersama Revoedu, capai impian akademik Anda dengan lebih mudah!