Protein adalah nutrisi dalam bentuk asam amino yang berfungsi sebagai bahan pembangun dan struktur bagi tubuh. Protein merupakan zat penting yang digunakan sebagai bahan baku bagi pertumbuhan jaringan tubuh yang baru. Setiap orang membutuhkan nutrisi ini, terutama bayi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Jika seorang bayi tidak memiliki protein, tentu akan ada efek negatif yang akan terjadi.
Defisiensi protein adalah suatu keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau karena penyakit tertentu, sehingga tubuh kekurangan gizi. Kekurangan energi dan protein dapat memengaruhi dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Penyebab kurangnya asupan energi dan protein:
- Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
- Bayi tidak nafsu makan, menyebabkan bayi tidak mau makan
- Gangguan saluran pencernaan, sehingga penyerapan sari makanan dalam usus terganggu
- Kebutuhan asupan akibat penyakit infeksi tidak memadai
Protein adalah salah satu nutrisi yang penting. Sebab, protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan. Protein akan digunakan sebagai zat antibodi. Telah diketahui bahwa, bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna.
Protein yang ada di dalam tubuh berrfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan antigen yang berbahaya seperti patogen (kuman) yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, jika seorang bayi tidak memiliki protein, maka hormon yang memperkuat sistem kekebalan tubuh akan menurun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan dikemudian hari seiring bertambahnya usia.
Stunting
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan gizi, yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan bayi dibawah rata-rata. Oleh karena itu, stunting merupakan masalah pertumbuhan pada bayi. Untuk lebih memahami ciri-ciri tumbuh kembang pada bayi yang sehat, anda dapat membaca artikel lengkapnya di Mengetahui Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Pada Bayi Yang Sehat.
Penyebab utama stunting adalah malnutrisi pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan makanan berprotein pada bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan hingga usia dewasa nanti.
Gangguan Pertumbuhan Gigi
Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan untuk tubuh yang berbeda. Salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan gigi hingga sempurna.
Konsekuensi dari kekurangan protein pada masa kanak-kanak adalah pertumbuhan gigi yang terhambat. Hal ini dapat dihindari dengan memberi makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu, telur, dan kacang almond.
Dampak kekurangan energi protein, bila tidak segera ditangani:
- Pertumbuhan dan perkembangan bayi terganggu
- Status gizi memburuk
- Menyebabkan bayi kurus kering (wasting)
- Menyebabkan bayi stunting jika kekurangan bersifat menahan (kronik)
Kekurangan energi protein yang terjadi pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan berdampak pada keluarganya, dampak yang ditimbulkan malnutrisi kepada keluarga antara lain:
- Kekurangan energi protein dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak mencukupi kebutuhan. Ini mungkin karena nutrisi yang tidak mencukupi atau kekurangan gizi. Sehingga apabila satu bayi yang mengalami kekurangan energi protein maka kemungkinan bayi lain di keluarganya atau di wilayah tempat tinggalnya juga mengalami kekurangan energi protein.
- Kondisi sosial ekonomi keluarga yang rendah juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi protein. Kondisi ekonomi yang buruk dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, sehingga anggota keluarga lainnya dapat menderita kekurangan energi protein.
- Pelayaanan kesehatan yang kurang memadai atau jarak pelayanan kesehatan yang jauh juga dapat memengaruhi terjadinya kekurangan energi protein. Minimnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil juga akan memengaruhi kualitas kesehatan anggota keluarga lainnya.