Penggunaan pola asuh otoriter
Setiap pola asuh akan membawa ciri dan dampak bagi anak. Pola asuh otoriter sering digunakan orang tua untuk mendidik anaknya. Orang tua dengan pola asuh otoriter melibatkan kepatuhan, disiplin, dan kontrol penuh kepada anak. Pola asuh ini dianggap mampu mendisiplinkan anak namun kenyataannya tidak sepenuhnya demikian. Kedisiplinan yang diterapkan orang tua kepada anaknya berbanding lurus dengan tingginya harapan orang tua. Jadi seolah-olah anak hanya menuruti apa yang menjadi keinginan orang tuanya. Pola asuh otoriter yang begitu ketatnya bagi anak akan membawa ciri dan dampak bagi diri mereka.
Orang tua dengan pola asuh otoriter jarang memberikan pengasuhan yang hangat kepada anak. komunikasi dengan pola asuh otoriter dilakukan hanya satu arah saja, anak tidak dibiasakan untuk mengutarakan pendapat maupun keinginannya. Dengan begitu akan banyak dampak yang didapat anak dari pola pengasuhan otoriter. Berikut uraian dampak yang bisa terjadi jika menerapkan pola asuh otoriter.
Dampak yang ditimbulkan dari pola asuh otoriter
1)menurut Watson yang ditulis oleh Rukmini (2019) sikap otoriter sering menimbulkan gejala-gejala kecemasan, mudah putus asa, tidak dapat merencanakan sesuatu dan juga penolakan terhadap orang-orang lain, lemah hati atau mudah berprasangka.
2) Rukmini (2019) menjelaskan bahwa pola asuh otoriter mempengaruhi anak dalam lingkungan sosialnya. Misalnya anak merasa tertekan dan berakhir tidak bahagia, cenderung menarik diri dari pergaulan, sering menyendiri, dan sulit untuk mempercayai orang lain.
Selain memberi dampak yang negative terhadap anak, pola asuh otoriter mampu memberi dampak positif untuk anak. berikut uraian dampak positif pola asuh otoriter.
1)orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung membuat aturan-aturan yang harus ditaati oleh anak. jika diperhatikan pola ini bisa menumbuhkan kedisplinan anak. Anak terbiasa dengan aturan-aturan yang diberikan oleh orang tuanya.
2) anak dengan pola asuh otoriter lebih terarah apa yang akan mereka lakukan. Orang tua memiliki kendali penuh saat menerapkan pola asuh otoriter. Semua kegiatan anaknya akan diatur sepenuhnya sesuai apa yang menjadi keinginan orang tua.
3) menumbuhkan kegiatan yang baik untuk anak. Kegiatan anak cenderung fokus pada kegiatan yang bermanfaat untuk dirinya. Sudah seharusnya orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu saat menerapkan pola asuh otoriter orang tua akan mengarahkan kegiatan anaknya ke hal-hal yang produktif dan memiliki dampak kebaikan bagi anak.
Nah itu tadi penjelasan terkait ciri dan dampak yang ditimbulkan dari pola asuh otoriter. Sejatinya semua orang tua ingin mendidik anaknya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Terdapat banyak pola asuh yang bisa diterapkan orang tua, salah satunya pola asuh otoriter. Menerapkan pola asuh otoriter tidak selalu membawa dampak yang buruk bagi anak ada juga dampak baik yang bisa diperoleh anak.