Dalam dunia akademik dan ilmiah, publikasi di jurnal internasional merupakan salah satu cara utama bagi peneliti untuk menyebarluaskan hasil riset mereka. Jurnal-jurnal akademik menjadi sarana penting untuk memvalidasi, mengarsipkan, dan mendistribusikan pengetahuan. Namun, ada kalanya jurnal tertentu dihentikan (discontinued) oleh basis data ilmiah atau indeks prestisius seperti Scopus, Web of Science (WoS), atau PubMed. Mengapa hal ini terjadi, dan apa dampaknya bagi peneliti yang telah mempublikasikan karya mereka di jurnal yang discontinued? Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik penghentian jurnal serta bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi reputasi dan karier peneliti.
1. Apa Itu Jurnal Discontinued?
Jurnal yang “discontinued” berarti jurnal tersebut tidak lagi diindeks oleh platform-platform besar seperti Scopus, WoS, atau PubMed. Ketika sebuah jurnal dihapus dari daftar indeks prestisius ini, itu bisa berarti bahwa kualitas, manajemen, atau etika publikasi dari jurnal tersebut tidak lagi memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh platform tersebut. Meskipun sebuah jurnal masih bisa terus menerbitkan artikel setelah dihapus dari indeks, status “discontinued” bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah serius dalam operasional atau manajemen jurnal tersebut.
2. Alasan Jurnal Bisa Discontinued
Ada beberapa alasan mengapa sebuah jurnal bisa dihentikan atau dihapus dari basis data ilmiah. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
a. Kualitas Peninjauan yang Menurun
Salah satu faktor utama yang menyebabkan jurnal discontinued adalah kualitas peninjauan (peer review) yang menurun. Peer review adalah proses di mana artikel yang diajukan untuk dipublikasikan diperiksa oleh ahli di bidang tersebut untuk memastikan bahwa penelitian itu valid, akurat, dan sesuai dengan standar akademik. Jika proses peninjauan ini dilakukan secara sembarangan, misalnya, dengan tidak benar-benar menilai validitas ilmiah atau hanya mengikuti formalitas, kualitas artikel yang diterbitkan akan menurun. Hal ini bisa menyebabkan jurnal dihapus dari indeks prestisius.
b. Praktik Publikasi yang Tidak Etis
Etika publikasi sangat penting dalam dunia akademik. Pelanggaran etika, seperti plagiarisme, self-citation berlebihan, atau penerbitan artikel tanpa peninjauan yang tepat, bisa menyebabkan sebuah jurnal dihentikan. Beberapa jurnal mungkin menerapkan kebijakan untuk mempercepat proses penerbitan artikel tanpa melalui peninjauan yang ketat demi mendapatkan keuntungan finansial. Jurnal yang terlibat dalam praktik semacam ini biasanya akan dihapus oleh indeks ternama setelah pelanggaran ini terungkap.
c. Masalah Manajemen
Manajemen jurnal yang buruk juga bisa menjadi penyebab jurnal dihentikan. Ini mencakup manajemen editorial yang tidak konsisten, ketidaksesuaian dalam alur kerja, atau perubahan signifikan dalam kebijakan jurnal yang memengaruhi kualitas publikasi. Jika jurnal tidak mampu menjaga standar manajemen dan operasional yang konsisten, kemungkinan besar mereka akan dihapus dari indeks yang mengutamakan kualitas.
d. Self-Citation Berlebihan
Self-citation adalah ketika sebuah jurnal atau penulis sering mengutip artikel dari jurnal itu sendiri dengan frekuensi yang tidak proporsional. Meskipun self-citation bukanlah hal yang sepenuhnya salah, ketika jumlahnya sangat tinggi dan terlihat tidak wajar, itu bisa menjadi sinyal manipulasi untuk meningkatkan faktor dampak (impact factor) jurnal. Indeks prestisius seperti Scopus dan Web of Science sangat memperhatikan hal ini, dan jurnal yang terbukti melakukan self-citation berlebihan dapat dihentikan dari daftar mereka.
e. Jurnal Predator (Predatory Journals)
Jurnal predator adalah jurnal yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial dengan menerbitkan artikel tanpa melalui proses peninjauan yang benar. Mereka cenderung menarik penulis dengan janji proses cepat, tetapi tanpa memperhatikan kualitas ilmiah yang diperlukan. Jurnal-jurnal seperti ini mungkin akan dihapus dari indeks begitu terdeteksi, dan mereka dianggap sebagai ancaman bagi integritas akademik.
f. Perubahan Kebijakan Indeks
Terkadang, jurnal dihapus bukan karena kesalahan jurnal itu sendiri, melainkan karena perubahan kebijakan dari platform indeks. Scopus, misalnya, secara berkala memperbarui kriteria jurnal yang akan mereka indeks. Jika suatu jurnal tidak lagi memenuhi kriteria baru, meskipun tidak ada kesalahan dalam pengelolaannya, jurnal tersebut bisa saja dihentikan.
3. Dampak Jurnal Discontinued bagi Peneliti
Ketika jurnal tempat seorang peneliti mempublikasikan karya mereka dihentikan, hal ini bisa membawa dampak yang signifikan terhadap reputasi dan karier akademiknya. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
a. Penurunan Kredibilitas Publikasi
Jika sebuah jurnal dihapus dari indeks prestisius, artikel-artikel yang telah dipublikasikan di jurnal tersebut bisa dianggap kurang kredibel. Ini terutama berlaku jika jurnal tersebut dihapus karena alasan pelanggaran etika atau penurunan kualitas. Peneliti yang karyanya telah diterbitkan di jurnal tersebut mungkin harus berurusan dengan pandangan negatif terkait kredibilitas penelitian mereka.
b. Pengurangan Aksesibilitas dan Dampak Artikel
Artikel yang diterbitkan di jurnal yang discontinued mungkin tidak lagi mudah diakses oleh komunitas ilmiah yang lebih luas. Hal ini dapat mengurangi dampak atau citasi penelitian tersebut, mengingat salah satu fungsi indeks seperti Scopus dan WoS adalah memfasilitasi akses yang luas ke literatur ilmiah. Jika artikel Anda tidak lagi terindeks di platform tersebut, kemungkinan besar penelitian Anda tidak akan ditemukan atau diakses sebanyak sebelumnya.
c. Kesulitan dalam Karier Akademik
Dalam dunia akademik, publikasi di jurnal yang terindeks dalam basis data ternama sering kali menjadi salah satu syarat penting untuk promosi, pengajuan hibah penelitian, atau mendapatkan pengakuan akademik. Ketika jurnal tempat Anda menerbitkan karya dihapus, Anda mungkin menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan publikasi tersebut dalam menunjang karier Anda. Ini bisa merugikan, terutama bagi peneliti yang berada di awal karier akademik mereka.
d. Efek Jangka Panjang pada Reputasi Ilmiah
Jika seorang peneliti secara konsisten menerbitkan karya di jurnal-jurnal yang dihentikan atau berkualitas rendah, ini bisa merusak reputasinya di mata kolega dan komunitas ilmiah. Reputasi yang buruk dapat menghambat kolaborasi di masa depan, mengurangi peluang pendanaan, atau bahkan mempengaruhi penilaian kinerja akademik.
4. Cara Menghindari Publikasi di Jurnal yang Berpotensi Discontinued
Agar terhindar dari masalah ini, peneliti harus berhati-hati dalam memilih jurnal tempat mereka akan mempublikasikan karya ilmiah. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
- Periksa Reputasi Jurnal: Pastikan jurnal tersebut memiliki reputasi yang baik di komunitas ilmiah, diindeks oleh basis data ternama, dan memiliki proses peninjauan yang transparan.
- Hindari Jurnal Predator: Jurnal predator sering kali menawarkan proses penerbitan yang cepat tanpa peninjauan yang memadai. Selalu waspada terhadap jurnal yang meminta biaya penerbitan tinggi tanpa memberikan penjelasan yang jelas tentang proses editorial.
- Cek Status Jurnal Secara Berkala: Sebelum mengirimkan artikel, pastikan jurnal tersebut masih di indeks di basis data seperti Scopus atau WoS. Ini penting untuk memastikan bahwa artikel Anda akan diakses secara luas dan memiliki dampak yang diinginkan.
5. Contoh Jurnal Internasional Discontinue Oktober 2024
Berikut adalah contoh daftar jurnal internasional yang discontinue pada Oktober 2024 yaitu:
1. Computer-Aided Design and Applications
Publisher dari jurnal Computer-Aided Design and Applications adalah CAD Solutions LLC dan membahas tentang beberapa design computing, finite element methods, dan human factors.
2. Economic Affairs (New Delhi)
Publisher dari jurnal Economic Affairs (New Delhi) adalah AESSRA dan membahas tentang ekonomi, ekonometrika, dan keuangan.
3. Uncertain Supply Chain Management
Publisher dari jurnal Uncertain Supply Chain Management adalah Growing Scince dan membahas tentang ilmu bisnis, manajemen, akuntansi dan pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Jurnal yang dihentikan dari indeks prestisius bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penurunan kualitas hingga pelanggaran etika publikasi. Bagi peneliti, hal ini dapat berdampak negatif terhadap kredibilitas dan karier mereka. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih jurnal tempat menerbitkan hasil riset, memeriksa reputasi jurnal, dan menghindari jurnal predator. Langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa publikasi Anda diakui dan berkontribusi positif terhadap perkembangan ilmiah.
Tertarik untuk lebih produktif dalam hal penelitian dan ingin berkontribusi lebih luas untuk ilmu pengetahuan? Berkolaborasi dengan Revoedu menjadi solusi untuk Anda yang ingin mewujudkan secara nyata sumbangsih ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian untuk bidang studi Anda.
Tunggu apalagi, segera hubungi Admin Revoedu untuk bergabung dengan komunitas peneliti untuk memulai langkah kolaborasi Anda. Jangan lupa bergabung pada Channel kami untuk informasi lebih lanjut seputar layanan dan kesempatan.