Pola asuh abai/ uninvolved parenting
Pengasuhan uninvolved/ pola asuh abai adalah parenting dimana orang tua jarang bahkan tidak terlibat dalam pertumbuhan si anak. Atau juga disebut pengasuhan yang mengabaikan, yang jelas memiliki makna yang lebih negatif. Gaya pengasuhan ini memiliki pengertian di mana orang tua tidak memberikan respons terhadap kebutuhan atau keinginan anak mereka di samping pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Anak hanya mendapat sedikit didikan, disiplin, dan pengasuhan dari orang tua. Dan terkadang anak-anak justru dibiarkan tumbuh besar dan membuat keputusan – besar dan kecil – sendiri.
Ini adalah gaya pengasuhan yang mengundang kontroversi, dan karena itu, sangat mudah untuk menghakimi para orang tua ini. Namun, baik Anda adalah orang tua yang tidak terlibat atau mengetahui seseorang yang terlibat, penting untuk diingat bahwa gaya pengasuhan ini tidak selalu disengaja.
Mengapa beberapa orang menggunakan metode ini?
Terdapat berbagai alasan mengapa beberapa orang tua membesarkan anak-anak mereka dengan cara ini.
Perhatikanlah bahwa pengasuhan yang tidak melibatkan anak secara langsung biasanya bukan sebuah pilihan yang disadari. Hal ini terjadi karena beragam alasan. Alasan tersebut terjadi ketika orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan hanya memiliki sedikit waktu atau energi untuk mencurahkan perhatian pada anak mereka. Hal ini dapat mengakibatkan renggangnya hubungan mereka, di mana mereka menjadi berjarak satu sama lain.
Namun, biasanya, gaya ini berkembang saat seseorang dididik oleh orang tua yang abai, atau saat orang tua mengalami gangguan kesehatan mental yang memengaruhi pembentukan keterikatan emosional apa pun. Jika demikian, orang tua ini mungkin juga mengalami kesulitan untuk menjalin ikatan dengan pasangan dan orang lain.
Pola asuh uninvolved parenting adalah gaya pengasuhan yang ditandai rendahnya daya tanggap dan tuntutan. Ini dianggap pola asuh orang tua yang lalai dan tidak terlibat dalam kehidupan anak mereka. Dalam artian ortu tidak memenuhi kebutuhan dasar maupun emosional. Ortu yang menjalankan pola asuh ini juga tidak menetapkan batasan atau tidak mendisiplinkan anak-anaknya.
Di samping gaya pengasuhan yang diidentifikasi oleh Diana Baumrind pada tahun 1950-an, diantaranya gaya asuh otoritatif, pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif, pada tahun 1983 Maccoby dan Martin menambahkan tipe pola asuh ke-4, yaitu uninvolved parenting. Gaya pengasuhan ini tidak terlibat atau mengabaikan kebutuhan dasar anak-anaknya.
Penyebab orang tua memakai pola asuh uninvolved
Penyebab orang tua mengaplikasikan pola asuh uninvolved parenting karena berasal dari keluarga disfungsional dan menerima pengasuhan yang dianggap lalai ini. Mereka yang menjalankan juga cenderung memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecanduan alkohol. Selain itu, penyebab umum lainnya adalah riwayat masalah penyalahgunaan obat terlarang dalam keluarga.
Pola asuh adalah cara orangtua membesarkan anak dengan memenuhi kebutuhannya, memberi perlindungan, mendidik anak, serta memengaruhi tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pola asuh pengabaian justru memiliki makna yang sebaliknya.
Pola asuh pengabaian atau uninvolved parenting adalah gaya pengasuhan yang ditandai dengan tidak adanya batasan atau aturan untuk anak, bahkan orangtua memiliki kesan mengabaikan anaknya.
Mengutip situs Kemenkes, Psikolog Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi menjelaskan bahwa uninvolved parenting akan membuat hubungan antara orangtua dan anak kurang hangat.
Selain itu, orangtua tidak banyak terlibat atau pasif terhadap kehidupan anak dan orangtua cenderung menjaga jarak dengan anak. Meski begitu, orangtua tetap akan memperhatikan dan menyediakan kebutuhan dasar anak, seperti makanan, pendidikan, rumah, dan lain-lain.
Sebenarnya, pola asuh anak dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dalam hal ini, orangtua harus mampu mengenali situasi yang tepat untuk menentukan pengasuhan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Kesimpulannya
Terlepas dari alasan yang melandasinya mengapa pola asuh ini dipakai. Anda dapat mencoba mengubah gaya pengasuhan jika Anda melihat ciri-ciri pengasuhan yang tidak terlibat dalam diri Anda sendiri.
Mungkin ada baiknya mencari konseling untuk mengatasi masalah kesehatan mental, pelecehan di masa lalu, atau masalah lain yang menghalangi anda untuk membangun ikatan emosional dengan anak Anda.