0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com

banner1 revoedu

Pentingnya Menjaga Bahasa Ibu Pada Era Global

Table of Contents

Revolution of Education (Revoedu) kembali melakukan diskusi bersama melalui webinar online bertajuk Revolutional Education Talk (Revtalk) pada Sabtu, 11 Februari 2023. Dengan tema “Pentingnya Menjaga Bahasa Ibu Pada Era Global”, Revtalk kali ini menghadirkan pemateri Rahayu Asyhari, S. Pd, M. Pd., yang merupakan Kepala Sekolah KB & TK Laboratorium UM Kota Malang. 

Dalam pemaparannya, Rahayu menjelaskan asal mula peringatan Hari Bahasa Ibu. Bahasa ibu yang juga berarti bahasa asli atau daerah, merupakan hal yang harus dijaga kearifan lokalnya. Adapun kebudayaan itu sendiri merupakan seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat. Kemudian melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh seluruh anggota masyarakat jika dilaksanakan oleh para anggotanya.

Seiring berjalannya waktu, kemunculan bahasa baru (bahasa gaul) dan bahasa asing sering kali membuat bahasa ibu menjadi agak tersingkirkan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai dari interaksi intrapersonal, interpersonal, hingga dalam berkehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang peran utama. Peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari tingkat individu hingga suatu masyarakat yang luas memahami diri dan lingkungannya. Pada saat itulah fungsi bahasa secara umum memberikan perannya, yaitu sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.

Pesatnya arus globalisasi membawa dampak baik positif maupun negatif pada bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan bahasa. Kebudayaan lokal termasuk bahasa ibu akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Melihat sejarah perkembangan bahasa, bahasa ibu berkembang sangat jauh sebelum disahkannya 3 bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahkan, posisi bahasa ibu sangat berperan penting dalam menentukan perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa ibu berperan sebagai medium pendidikan dan pewarisan nilai-nilai kultural serta sebagai medium untuk menguasai bahasa-bahasa lainnya (bahasa kedua).

Bahasa ibu atau mother tongue atau native tongue adalah bahasa yang pertama dikuasai anak dan lazimnya menjadi alat komunikasi dan alat pikiran secara alami. Melalui bahasa ibu konsep-konsep awal dicerna. Secara pikologis bahasa ibu adalah simbol identitas habitatnya atau jati diri kelompoknya. Bahasa ibu diperoleh dalam lingkungan primer sedangkan bahasa kedua lazimnya diperoleh dari lingkungan sekunder. Penggunaan pun mencerminkan hubunga sosial yakni hubungan primer atau sekunder. Untuk mempelajari nilai-nilai kultural, bahasa ibu jauh lebih efektif untuk digunakan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang-orang berkomunikasi dengan bahasa daerah sebagai bahasa ibu mereka di daerah mereka masing-masing. Hanya sekitar 7% dari penduduk Indonesia yang memakai Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua.

Salah satu pertanyaan dari peserta yang muncul yaitu terkait cara mengajarkan bahasa halus kepada anak-anak supaya lebih mudah. Sebab, ada beberapa kasus di mana murid-murid Sekolah Dasar tidak menyukai Bahasa Jawa karena dianggap sulit. Menanggapi pertanyaan tersebut, Rahayu Asyhari memberikan beberapa tips di antaranya adalah dengan membuat anak merasa senang dan menyukai Bahasa Jawa dengan memberikan contoh-contoh kecil agar mereka dapat menirunya.

Di penghujung acara, Rahayu Asyhari mengucapkan banyak terimakasih dan berpesan kepada orang tua agar senantiasa memberikan nasihat kepada anak agar tidak terbawa arus ketika berada di lingkungan yang kurang baik. Untuk mengetahui lebih jelas terkait Pentingnya Bahasa Ibu di Era Global, Revtalk sesi ini dapat disaksikan ulang melalui kanal youtube Rosevonia Channel.

0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com