0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com

banner1 revoedu

Panduan Gaya Penulisan Jurnal Ilmiah

Table of Contents

Menulis artikel untuk jurnal ilmiah memerlukan pemahaman yang mendalam tentang gaya penulisan yang baik dan benar. Gaya penulisan ilmiah berbeda dengan gaya penulisan lainnya karena harus memenuhi standar tertentu yang bertujuan menjaga kejelasan, konsistensi, dan objektivitas. Setiap jurnal memiliki pedoman penulisan tersendiri yang biasanya harus diikuti oleh para penulis. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang umum digunakan di hampir semua jurnal ilmiah. Artikel ini akan membahas panduan gaya penulisan jurnal ilmiah, dari struktur hingga bahasa yang digunakan.

gaya penulisan jurnal ilmiah

1. Struktur Artikel Ilmiah

Sebuah artikel jurnal ilmiah umumnya terdiri dari beberapa bagian penting yang harus diikuti secara sistematis. Struktur ini memungkinkan pembaca untuk memahami alur penelitian dengan mudah dan mengevaluasi keabsahan serta relevansi hasil penelitian. Berikut adalah komponen utama dalam struktur penulisan jurnal ilmiah:

a. Judul

Judul harus singkat, padat, dan jelas, serta mencerminkan isi dari artikel. Judul yang baik biasanya menggambarkan topik penelitian, metode yang digunakan, serta hasil atau kesimpulan utama. Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis atau jargon yang mungkin tidak dipahami oleh pembaca umum.

b. Abstrak

Abstrak adalah rangkuman singkat dari seluruh artikel, yang biasanya terdiri dari 150-300 kata tergantung pada pedoman jurnal. Abstrak harus mencakup tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil utama, dan kesimpulan. Pastikan abstrak ditulis secara ringkas namun tetap mencakup informasi penting agar pembaca dapat memahami gambaran umum dari penelitian tanpa harus membaca keseluruhan artikel.

c. Pendahuluan

Pendahuluan bertujuan untuk memberikan konteks penelitian dan menjelaskan mengapa topik tersebut penting untuk diteliti. Dalam bagian ini, penulis harus menguraikan latar belakang masalah, kajian literatur terkait, serta tujuan penelitian. Pendahuluan yang baik mengarahkan pembaca kepada masalah yang sedang diteliti dan menunjukkan celah dalam penelitian sebelumnya yang ingin diisi oleh penelitian ini.

d. Metode

Bagian metode harus menjelaskan secara rinci bagaimana penelitian dilakukan. Penulis perlu menjelaskan desain penelitian, subjek penelitian (misalnya, sampel atau populasi), alat yang digunakan, prosedur, serta analisis data. Tujuan dari bagian ini adalah untuk memungkinkan penelitian dapat direplikasi oleh peneliti lain jika diperlukan. Oleh karena itu, kejelasan dan ketepatan deskripsi sangat penting.

e. Hasil

Bagian hasil harus menyajikan temuan utama dari penelitian secara objektif tanpa interpretasi atau diskusi yang terlalu mendalam. Data yang dihasilkan harus disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram jika diperlukan. Hindari mengulang informasi yang sama dengan cara yang berbeda. Dalam penulisan hasil, fokuslah pada penyampaian fakta dan data sesuai dengan temuan penelitian.

f. Pembahasan

Dalam bagian pembahasan, penulis diharapkan untuk menginterpretasikan hasil yang diperoleh dan menjelaskan implikasinya terhadap teori atau praktik di bidang terkait. Penulis juga harus membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya, menyoroti persamaan, perbedaan, dan memberikan alasan yang mungkin untuk hasil yang ditemukan. Selain itu, bagian ini juga harus mencakup batasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

h. Kesimpulan

Kesimpulan adalah ringkasan dari temuan utama dan implikasi praktis atau teoritis dari penelitian. Bagian ini sebaiknya singkat dan fokus pada poin-poin penting yang ingin disampaikan kepada pembaca. Hindari mengulang informasi yang sudah disebutkan di bagian lain, dan pastikan untuk menyoroti kontribusi utama dari penelitian.

i. Referensi

Referensi adalah daftar semua sumber yang digunakan dalam penulisan artikel. Gaya penulisan referensi biasanya tergantung pada format yang diterapkan oleh jurnal, seperti APA, MLA, Chicago, dan Vancouver. Setiap sumber yang dikutip dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar referensi dan sebaliknya, setiap sumber dalam referensi harus ada di dalam artikel.

2. Gaya Bahasa dan Penulisan

Selain struktur, gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ilmiah juga sangat penting. Gaya bahasa ilmiah harus lugas, objektif, dan jelas. Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam penggunaan bahasa untuk artikel ilmiah:

a. Bahasa yang Jelas dan Ringkas

Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi tepat. Hindari penggunaan kalimat yang berbelit-belit atau terlalu panjang, karena dapat menyulitkan pembaca dalam memahami maksud dari artikel. Setiap kalimat harus mengandung informasi yang penting dan langsung pada pokok permasalahan.

Misalnya, daripada menulis, “Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya indikasi kuat terhadap kemungkinan hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y,” lebih baik menggunakan kalimat, “Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan signifikan antara variabel X dan Y.”

b. Hindari Bias Bahasa

Penulisan ilmiah harus bersifat netral dan objektif. Hindari penggunaan bahasa yang bias, baik dari segi gender, ras, agama, atau kelompok tertentu. Penggunaan istilah yang inklusif dan netral gender sangat dianjurkan. Misalnya, gunakan kata “mereka” daripada “dia” untuk menyebut subjek penelitian, jika memungkinkan.

c. Konsistensi Istilah

Ketika memilih istilah teknis atau terminologi khusus, pastikan untuk menggunakannya secara konsisten di seluruh artikel. Perubahan istilah di tengah artikel dapat membingungkan pembaca dan menurunkan kredibilitas penulis. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan istilah “pengujian hipotesis” pada awal artikel, jangan menggantinya dengan “evaluasi hipotesis” di bagian berikutnya tanpa penjelasan.

d. Gunakan Suara Aktif

Meskipun dalam penulisan ilmiah penggunaan suara pasif sering ditemui, suara aktif biasanya lebih dianjurkan karena memberikan kejelasan dan kekuatan pada kalimat. Misalnya, kalimat “Peneliti menemukan bahwa…” lebih kuat daripada “Ditemukan bahwa…”. Penggunaan suara aktif juga membuat artikel lebih mudah dibaca dan dipahami.

e. Hindari Kata-Kata yang Berlebihan

Artikel ilmiah harus menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau tidak relevan dengan penelitian. Contohnya, hindari penggunaan frasa seperti “sangat signifikan” atau “benar-benar penting”. Cukup katakan “signifikan” atau “penting” karena pembaca sudah memahami makna dari istilah tersebut.

3. Format dan Gaya Sitasi

Setiap jurnal memiliki gaya sitasi dan format referensi yang berbeda. Beberapa gaya yang paling umum digunakan di jurnal ilmiah adalah:

a. APA (American Psychological Association)

Gaya ini sering digunakan di bidang psikologi, ilmu sosial, pendidikan, dan bidang lain yang sejenis. Dalam gaya APA, kutipan di dalam teks biasanya ditulis dalam format “(Penulis, tahun)”. Contoh: “Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang serupa (Smith, 2010).”

b. MLA (Modern Language Association)

Gaya ini lebih umum digunakan di bidang humaniora, seperti sastra dan sejarah. MLA menggunakan kutipan teks dalam format “(Penulis, halaman)”. Contoh: “Seperti yang dijelaskan oleh Johnson (56), konsep ini…”

c. Chicago

Gaya Chicago lebih fleksibel dan sering digunakan di berbagai bidang, termasuk humaniora, sains, dan ilmu sosial. Dalam gaya Chicago, kutipan dapat dilakukan dalam dua cara: dengan menggunakan footnote atau dalam teks (seperti APA).

d. Vancouver

Gaya ini banyak digunakan di bidang medis dan ilmiah lainnya. Sitasi dalam gaya Vancouver menggunakan angka dalam tanda kurung atau superskrip untuk merujuk ke referensi, yang kemudian dicantumkan secara lengkap di daftar referensi. Contoh: “Penelitian menunjukkan bahwa hasilnya positif (1).”.

Kesimpulan

Menulis artikel untuk jurnal ilmiah memerlukan pemahaman mendalam tentang struktur dan gaya penulisan yang baik. Penulis harus menjaga kejelasan, objektivitas, dan konsistensi dalam setiap aspek penulisan. Struktur artikel, penggunaan bahasa yang jelas dan ringkas, serta kepatuhan terhadap pedoman format dan sitasi jurnal adalah kunci utama dalam menghasilkan artikel yang berkualitas tinggi. Dengan mengikuti panduan ini, peneliti dapat meningkatkan peluang untuk diterima dan dipublikasikan di jurnal ilmiah yang bereputasi, sekaligus memastikan kontribusi ilmiahnya dapat dipahami dan diapresiasi oleh pembaca di seluruh dunia.

Tertarik untuk lebih produktif dalam hal penelitian dan ingin berkontribusi lebih luas untuk ilmu pengetahuan? Berkolaborasi dengan Revoedu menjadi solusi untuk Anda yang ingin mewujudkan secara nyata sumbangsih ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian untuk bidang studi Anda.

Tunggu apalagi, segera hubungi Admin Revoedu untuk bergabung dengan komunitas peneliti untuk memulai langkah kolaborasi Anda. Jangan lupa bergabung pada Channel kami untuk informasi lebih lanjut seputar layanan dan kesempatan.

0851-7441-2025

revoedu.team@gmail.com